Home » Indonesia » Misteri Toilet Pengadilan Jakarta Timur
Mungkin di zaman paska reformasi sekarang ini telinga dan mata kita tak asing dengan suguhan berita tentang korupsi yang besar atau mungkin hanya di besar-besarkan yang seolah-olah indonesia itu berubah menuju perbaikan terutama dalam hal birokrasi. tak perlu jauh penulis harus berfikir atau mencari-cari berita layaknya wartawan profesioanal media televisi atau yang selevelnya. berdasarkan pengalaman pribadi yang terjadi pada pengadilan negeri jakarta Timur saat mengurus pengambilan bukti tilang sungguh sangat memprihatinkan. bangsa yang sebegini besar oh sungguh besar pula kelakuan nakal para penegak hukumnya (hmmm... sudah banyak yg taooo kaleee... ^_^).
Berawal saat penulis tertilang di jalan pemuda jakarta timur tepatnya di depan kawasan industri pulogadung. bukan berarti penulis tidak memiliki kelengkapan surat-surat sehingga di tilang. tapi hanya di karenakan tidak menyalakan lampu pada siang hari yang sangat terik dan panasnya dengan sinaran matahari yang menyilaukan... entah ini peraturan yang benar atau tidak tapi sebagai warga negara indonesia yang baik, setuju atau tidak, peraturan itu sudah berjalan mau tidak mau ya diikuti.
Kejahatan di Ring pertama
setelah mendapat surat tilang dan selanjutnya mengikuti sidang di pengadilan negeri jakarta timur pada hari Jum'at, 25 februari 2011. pada hari dan tanggal yang ditentukan penulis datang. sesampainya di lokasi penulis langsung di sibukan dengan tawaran para calo yang menawarkan urus pengambilan bukti tilang dengan mudah dan cepat tanpa perlu ikut antrian karena memang pada hari itu yang mengikuti sidang lumayan banyak hingga terjadi
antrian. mulai dari memarkir kendaraan hingga memasuki pelataran pengadilan kurang lebih ada 3 sampai 4 calo yang menawarkan jasa mereka. penulis mengabaikan tawaran itu dan langsung mancari loket pengambilan nomor antrian.
Misteri dari toilet pengadilan
sebelum menuju loket yang di maksud penulis ingin toilet terlebih dahulu yang berada di belakan ruang sidang. (untuk buang air kecil) ada kecurigaan, terlihat dari dalam toliet kebetulan dari dalam toilet ada semacam "katakanlah jendela atau ventilasi udara" yang dari situ dapat terlihat kearah depan. di mana terlihat kerumunan orang(sekitar 4-5 orang) didepan loket samping pengambilan nomor antrian yang kalau dari depan tertutup dengan pagar berwarna biru. (lihat gambar). kembali penulis mengabaikan fenomena itu ( hm... kaya uka uka).

Kejahatan di Ring kedua
sehabis dari toilet penulis menuju loket untuk mengambil nomor antrian. tapi bukan loket yang terlihat dari toilet tapi loket di depan dan ternyata satu ruangan dengan loket yang terlihat dari arah toilet. ketika sedang antri untuk mengambil nomor berasama-sama dengan antrian lain, betapa terkejut ternyata ada oknum pegawai pengadilan berseragam safari hitam berdiri di depan loket yang bukannya mengatur antrian agar terbit tapi malah memandu bagi mereka yang ingin mengambil bukti tilang lewat jalur cepat atau bebas hambatan alias tanpa harus ikut antrian. nah loch... ternyata ada calo ring kedua. oya penulis sempat melihat tanda pengenal si oknum tersebut berinisial DT.

Keributan kecil di loket pengambilan tiket
setelah memiliki nomor harus kembali antri untuk di panggil menuju ruang sidang. sempat berbincang dengan antrian lain yang kecewa karena petugas si berinisial DT tersebut menolak tawaran untuk di bayar 70rb tetapi meminta 100rb untuk tilangan tidak menyalakan lampu padahal bila mau antri tanpa harus menyuap petugas denda tilangan Rp40.500. pada saat berbincang tersebut pandangan penulis tertarik pada seorang pria berkemeja batik yang sedang memotret dengan telepone gengam ke bagian dalam di balik pagar berwarna biru yang penulis sempat katakan di awal yaitu yang dapat terlihat dari dalam tolilet. selang beberapa saat setelah beberapa kali memotret ada seorang pegawai lain berperawakan gemuk, setengah baya, beruban dan di lihat dari logat bicara seperti orang sumatera. mendatangi si pemotret tasi. sempat terjadi perdebatan kecil antara si bapak perut gendut pegawai pengadilan dengan si pemotret karena si bapak gendut tidak terima ada pemotretan di area tersebut.
dari sini kecurigaan yang sempat ada ketika penulis berada di toilet semakin menjadi. kenapa dengan bapak perut gendut itu? ada apa di balik pagar biru itu? dan sedang apa mereka yang berada di baliknya? mengitu rasa penasaran penulis kembali ketoliet dan mencoba memperhatikan orang orang yang berada di balik pagar biru atau di samping loket pengambilan nomor. ternyata penulis melihat salah satu orang yang menjadi calo ada disana. semakin terangkai kecurigaan ini. selanjutnya penulis mencari si pemotret untuk meminta hasil potretannya di kirim melalui bluethoot agar dapat di tampilkan pada tulisan ini tapi sayang si pemotret tidak memberikannya. lalu penulis mencari bapak gendut untuk mencari tau identitasnya tapi sayang lagi-lagi gagal karena kartu pengenal yang berada disakunya selalu di pasang dalam keadaan terbalik.
ternyata bukan saja korupsi besar yang sulit di berantas di negeri ini tapi korupsi kecil-kecilan pun para penegak hukum kita tak mampu memberhanguskannya alih-alih bukan menertibkan tapi malah ikut terlibat di dalamnya. sungguh ironi selepas masa reformasi dengan pengorbanan mahasiswa trisakti untuk Indonesia yang berkeadilan dan bebas korupsi ternyata pada tingkat kecilpun hal itu masih ada dan cukup terang-terangan.

semua itu di perparah dengan kesadaran masyarakat kita yang tidak peduli pada kedisiplinan. mereka rela mengeluarkan kocek 3 kali lipat hanya untuk tidak ingin antri selama 2 sampai tiga jam. bila para penegak hukum kita sulit berubah kalau tidak ada perlawanan dari masyarakat ingin seperti apa masa depan negeri ini. tak harus turun kejalan tak harus protes dengan lantang. jadilah masyarakat yang disiplin yang tidak memberikan kesempatan para aparat untuk melakukan kecurangan dengan memberi sogokan. semoga postingan kali ini dapat memberi pencerahan bagi para penegak hukum yang baik agar mereka yang masih baik memiliki keberanian untuk melawan yang tidak baik. karena penulis yakin diantara orang-orang yang tidak baik pasti terdapat orang yang baik begitu pula sebaliknya. dan untuk para penegak hukum yang baik doa terbaik untuk anda sekalian.
0 komentar:
Posting Komentar